MAKALAH
SISTEM PAKAR
Disusun Oleh:
Tata Sumiarsa
Iman Nurohman
Ikin Rosikin
Riyan Rahardian
Ruli Sukmana
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KUNINGAN
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, atas berkat, hikmat dan anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ SISTEM PAKAR“.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan karena kemampuan, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya pengalaman dari diri penulis. Selama penyusunan makalah penulis banyak memperoleh bimbingan, saran, nasehat, serta bantuan yang sangat besar dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar – besarnya.
Di dalam makalah ini, kami membahas sebuah gambaran umum sistem pakar dan penerapannya dalam berbagai metode dan secara khusus akan menjelaskan tentang Global Positioning System(GPS) dan apakah merupakan sebuah sistem pakar atau bukan maka diakhir penulisan akan dijelaskan secara umum.
Akhir kata, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan anugrah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Kuningan , Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Pengertian SISTEM PAKAR
1.2 Pengertian GPS
BAB 2 TEKNIK SISTEM PAKAR
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Pengertian SISTEM PAKAR
Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang dirancang agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar pada suatu bidang keahlian tertentu (Shelly, 1990; Setiawan, 1993; Margianti,1995). Sistem pakar merupakan salah satu bidang teknik kecerdasan buatan yang cukup diminati karena penerapannya diberbagai bidang baik bidang ilmu pengetahuan maupun bisnis yang terbukti sangat membantu dalam mengambil keputusan dan sangat luas penerapanya.
A. Ciri-ciri sistem pakar
Ciri-ciri sistem pakar adalah sebagai berikut:
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2. Dapat memberikan penalaran untuk data data yang tidak pasti.
3. Dapat mengemukan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
4. Berdasarkan pada kaidah/Rule tertentu.
5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6. Keluaranya bersifat anjuran.
Komponen sistem pakar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Knowledge Base (Basis Pengetahuan)
Knowledge Base merupakan inti dari program sistem pakar karena basis pengetahuan itu merupakan presentasi pengetahuan atau knowledge representation basis pengetahuan adalah sebuah basis data. yang menyimpan aturan-aturan tentang suatu domain knowledge/pengetahuan tertentu. Basis pengetahuan ini terdiri dari kumpulan objek beserta aturan dan atributnya (sifat atau cirinya). Contoh :
If hewan merupakan sayap dan bertelur then hewan jenis burung.
2. Working Memory (Basis Data atau Memori Kerja)
Working memory adalah bagian yang mengandung semua fakta-fakta baik fakta awal pada saat sistem beroperasi maupun fakta-fakta pada saat pengambilan klesimpulan sedang dilaksanakan selama sistem pakar beroperasi basis data berada di adalam memori kerja.
3. Inference Engine (Mesin Inferensia)
Inference Engine adalah bagian yang menyediakan mekanisme fungsi berfikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar.
- Mekanisme ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik.
- Mesin ini akan dimulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data.
Dua teknik Inference, yaitu:
a. Backward Chaining (Pelacakan kebelakang)
Melalui penalaranya dari sekumpulan hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung
tersebut,jadi proses pelacakan berjalan mundur dimulai dengan menentukan kesimpulan yang akan dicari baru kemudian fakta-fakta pembangun kesimpulan atau a Goal Driven.
b.Forward Chaining (Pelacakan ke depan)
Forward Chaining merupakan kebalikan dari Backward Chaining yaitu mulai dari kumpulan
data menuju kesimpulan. Suatu kasus kesimpulannya dibangun berdasarkan fakta-fakta yang telah diketahui atau data driven.
4. User Interface (Antarmuka Pemakai)
Antarmuka pemakai adalah bagian penghubung antara program sistem pakar dengan pemakai.
Pada bagian memungkinkan pengguna untuk memasukkan instruksi dan informasi ke dalam sistem pakar serta menerima penjelasan dan kesimpulan. (Gambar 1)
B. Kategori Umum Dari Sistem Pakar
Berdasarkan penggunaanya sistem pakar diklasifiksikan menjadi dua bagian seperti pada tabel dibawah ini (*Anonim, 1997).
C. Akusisi dan Representasi Pengetahuan
Pada sistem kecerdasan buatan (Setiawan, 1993) terdiri atas dua bagian penting, yaitu:
– Basis pengetahuan berisi tentang fakta-fakta dalam domain yang dipilih.
– Mekanisme Inference adalah procedure yang digunakan untuk memeriksa basis pengetahuan secara
urut, menjawab pertayaaan, menyelesaikan masalah atau membuat keputusan dalam domain.
D. Sistem Kerja Pakar
Menurut Staugard (1987) sistem kerja pakar terbagi dalam tiga modul yaitu:
1. Modul Penerimaan Pengetahuan
Untuk mendapatkan pengetahuan sistem pakar dilakukan proses penerimaan pengetahuan. Proses ini dilakukakan melalui interaksi dengan pakar penerimaan pengetahuan dilakukan dengan bantuan Knowledge Engineer (KE), yaitu seorang spesialis sistem yang
menterjemahkan pengetahuan yang dimiliki seorang pakar menjadi pengetahuan yang akan
tersimpan dalam basis pengetahuan pada sebuah sistem pakar (Gambar 2).
2. Modul Konsultasi
Sistem pakar pada modul konsultasi apabila sistem memberikan konsultasi berupa jawaban atas
permasalahan yang diajukan oleh pemakai pada modul ini pemakai yang awam berinteraksi dengan
sistem dengan memasukkan data dan jawaban-jawaban pertanyaan sistem.Data yang dimasukkan oleh
pemakai ditempatkan dalam database sistem dan kemudian diakses oleh pembangkit inference untuk
mendapatkan kesimpulan.
3. Modul Penjelasan
Modul Penjelasan adalah menjelaskan proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
sistem.
E. Cara Representasi
Cara representasi dalam sistem pakar (Turban,1992) terbagi dalam tiga teknik, yaitu:
1. Production Rule
Production Rule adalah model ide dasar dari sistem yang memopresentasikan pengetahuan dengan bentuk pasangan kondisi aksi (Jika-Maka).
2. Semantic Network
Semantic Network adalah gambaran grafis dari pengetahuan yang terdiri node atau symbol dan
hubungan atau link yang memperlihatkan hubungan hirarkis antar objek.
3. Frame
Frame adalah struktur data yang berisi semua pengetahuan tentang objek tertentu.
F. WinExsys (Perangkat Lunak Sistem Pakar)
Perangkat lunak yang sudah dikhususkan guna merancang dan membangun sistem pakar salah
satunya ialah WinExsys. Basis pengetahuan dalam WinExsys dibentuk dengan kaidah IF-THEN- ELSE.Suatu bentuk kaidah dalam WinExsys dapat memiliki keterangan berupa node dan reference, node berisi keterangan mengenai kaidah tersebut dan reference berisi sumber tertulis dari kaidah tersebut.
SISTEM PAKAR KNOWLEDGE ENGINEER PAKAR (Stugaard, 1987)
Kaidah-kaidah dalam WinExsys diantaranya:
1. Pengkualifikasian (Qualifier)
Pengkualifikasian adalah suatu pengetahuan interaktif untuk mengetahui data dan fakta beserta
seluruh kemungkinan jawaban.
2. Perubah (Variabel)
Perubah atau variable berbentuk numeric dan memiliki batas atas dan batas bawah
3. Pilihan Solusi (Choice)
Pilihan solusi adalah seluruh kemungkinan solusi yang dapat dihasilkan oleh sistem.
2. Pengertian SURVEI GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)
GPS adalah sistem navigasi satelit di angkasa dan instrumen di bumi dimana Alat receiver GPS menerima sinyal dari satelit (24 satelit GPS) untuk menghitung lokasi receiver di permukaan bumi
Koordinat membantu menemukan lokasi pada peta rupa bumi yang ada merupkan Teknologi canggih, tapi dalam penggunaan sangat sederhana dan Yang sulit bagaimana menggunakan informasi koordinat untuk membuat peta
GPS bekerja mengukur jarak ke arah tiga satelit atau lebih, Tiap satelit (24 satelit) sudah diketahui berada dan kapan Pengukuran jarak dengan mengirim sinyal pulang balik dan dihitung waktunya Penghitungan waktu detail
Faktor-faktor yang mempengaruhi Akurasi Receiver
n Kesalahan jam satelit (0,6 m)
n Kesalahan posisi satelit (pengaruh daya tarik matahari, bulan) (0,6 m)
n Kesalahan alat GPS (1,2 m)
n Gangguan atmosfir (3,6 m)
n SA (selective availability), sudah dicabut sejak 1 Juli 2000 (7,5 m)
n Konfigurasi satelit (hitungan)
Jenis-jenis Receiver GPS
- Differensial (kualitas survei) USD 3000 – 10000
- Non-differensial (kualitas navigasi) USD 200 – 800
- Akurasi navigasi 30 m – 100 m
- Perkembangan kualitas antena, beberapa sinyal satelit secara bersamaan
Cara Menentukan Koordinat suatu lokasi dengan GPS
- Hidupkan alat GPS di area yang bersih tanpa gangguan di atasnya
- Tunggu sampai informasi muncul
- Tulis koordinat
- Setting alat GPS pada lokasi survei
- Sistem koordinat (UTM, latitude dan longitude)
- Satuan pengukuran (meter)
- Waktu (GMT) – zona pengamatan
- Datum (sistem koreksi kartografi – WGS 84, Jakarta 72)
Membaca Receiver GPS
- Model alat à konfigurasi tampilan dan komposisi tombol
- PDOP (Precision Dilution of Position) di bawah 7 bisa digunakan, rekomendasi 3
- Tampilan informasi status satelit (jumlah, kekuatan sinyal, posisi satelit)
- GPS menerima sinyal bila tidak ada halangan di atas antena
Perekaman Data GPS di lapangan
n Nomor Waypoint
n Nama Lokasi
n Koordinat
n Nomor PDOP atau EPE
n Posisi rata-rata koreksi secara diferensial
n Deskripsi tentang lokasi
n Tanggal koleksi data
n Nama surveyor (inisial)
Penyempurnaan Ketepatan data GPS
n Penghitungan rata-rata atau diferensial
n Penghitungan rata-rata
n GPS Dfiferensial
n Real-time Diferensial
n Diferensial Post-Processing
n Diferensial Manual
Langkah-langkah Perencanaan Survei GPS
n Menggunakan GPS atau tidak
n Data yang digunakan, sesuai peta RBI
n Tipe Koordinat (UTM atau latlong)
n Prioritas tempat
n Jenis tempat (perbatasan, situs dll), prioritas tertinggi tempat yang sulit ditemukan lokasinya di peta
n Jumlah tim = jumlah alat GPS
n Perencanaan titik perjalanan
n Informasi yang akan dicatat tim pada tiap koordinat
Pemetaan dengan data GPS
n Menggunakan peta RBI sebagai peta dasar dan GPS untuk menandai lokasi penting
n Menentukan koordinat GPS pada peta RBI
n Garis Lintang dan Garis Bujur
n Universal Transverse Mercator
Menandai KoordinatBAB 2
TEKNIK SISTEM PAKAR
Perancangan Sistem
A. Perangkat Keras (Hardware)
Sistem pakar untuk mendeteksi dan mendiagnosa kerusakan sambungan telepon dirancang dan
dibangun untuk komputer PC (stand alone). Konfigurasi minimum yang dibutuhkan adalah komputer
dengan processor 486, RAM 16 Mb, Hardisk dan Mouse.
B. Perangkat Lunak (Software)
Sistem ini merupakan bagian dari sistem informasi kerusakan sambungan telepon yang dibuat
dengan WinExsys dan beroperasi pada sistem operasi windows 97.Perangkat lunak yang digunakan untuk menyusun sistem pakar ini adalah WinExsys Profesional VERSI 5,0.
C. Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem akan dilaksanakan berdasarkan metode choice/pilihan. Metode ini terdiri
dari:
1. Rekayasa sistem dan analisis.
Dalam tahap ini dilakukan komunikasi antar pencari dan pengguna sistem untuk
membahas masalah yang dihadapi.
2. Analisa kebutuhan Software (Software Requiment Analisys).
Analisis tahap ini lebih dalam lagi mengenai sistem, tujuan atau fungsi yang akan
dilakukan sistem.
3. Desain (Design).
Tahap ini ditentukan konfigurasi yang dibutuhkan oleh sistem dan metode yang
digunakan dalam mengambil keputusan.
4. Pengkodean (Coding)
Pada tahap ini dilakukan perubahan hasil desain menjadi program yang dapat dibaca oleh
komputer.
5. Pengujian (Testing)
Pada tahap ini dilakukan pengujian dari kinerja sistem,mencari dan memperbaiki
kesalahan/error yang ada.
6. Pemeliharaan (Maintanance)
Pemeliharaan sistem dilakukan dengan kaidah pengambil keputusan GPS adalah sistem navigasi satelit di angkasa dan instrumen di bumi dimana Alat receiver GPS menerima sinyal dari satelit (24 satelit GPS) untuk menghitung lokasi receiver di permukaan bumi
Koordinat membantu menemukan lokasi pada peta rupa bumi yang ada merupkan Teknologi canggih, tapi dalam penggunaan sangat sederhana dan Yang sulit bagaimana menggunakan informasi koordinat untuk membuat peta.
Maka setelah melihat dari kedua definisi diatas sesuai ciri-ciri dari sistem pakar maka GPS belum termasuk kedalam golongan sistem pakar walaupun ada beberapa ciri yang ada pada sistem pakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar