SISTEM INTELEGENSIA BUATAN UNTUK OTOMATISASI TANGAN BUATAN BERTEKNOLOGI ROBOT
1. Pendahuluan
Salah satu bentuk prostesis yang sedang terus menerus dikembangkan dewasa ini adalah tangan buatan berteknologi robot. Berbeda dengan prostesis tradisional, tangan buatan semacam ini memang dimaksudkan untuk mempermudah manusia dalam melakukan aktivitas hariannya. Agar dapat mencapai maksud ini tangan buatan semacam ini harus cukup cerdas dan fleksibel. Sejumlah tangan buatan semacam ini diantaranya adalah hasil dari Jacobsen dkk (1984), Berns dkk (1998), Dechev dkk (1999), Asfour dkk (2000), Fukaya (2000), Kargov dkk (2005), Schulz dkk (2001) dan Shadow Robot Company (2006). Namun demikian, tangan-tangan buatan tersebut baru dalam tahap pengembangan, sedangkan beberapa yang sudah dikomersilkan antara lain Otto Bock Sensor hand (www.ottobockus.com) dan VASI Hand (www.vasi.on.ca). Namun prostesis komersial inipun memiliki sejumlah kekurangan, seperti kurangnya informasi sensor kepada pengguna, kurangnya antarmuka yang natural, terbatasnya kemampuan pemegangan, serta kurang naturalnya gerakan jari selama pemegangan.
Untuk dapat menjalankan fungsinya sebagai pengganti tangan asli, tangan buatan haruslah memiliki kemampuan menyesuaikan diri atau self-adaptable. Self adaptable ini adalah kemampuan tangan buatan untuk menyesuaikan bidang kontak dan sudut-sudut sendinya mengikuti permukaan benda atau objek yang akan dipegangnya. Agar dapat self adaptable, suatu tangan buatan haruslah memiliki degree of freedom (dof) yang cukup, memiliki pengetahuan pemegangan yang cukup, memeliki prosedur pemegangan yang cukup. Beberapa jenis pemegangan yang perlu dimiliki suatu tangan buatan adalah jenis pemegangan lateral, pemegangan spherical, pemegangan tip, pemegangan cylindric, pemegangan palmar, dan pemegangan hook.
Fungsi tangan
Tangan bagi manusia memiliki kegunaan yang sangat luas. Hampir seluruh kegiatan atau aktivitas manusia menggunakan tangan, mulai dari mandi dan menggosok gigi, makan dan minum, hingga mengetik dan menulis, mengendalikan kendaraan, mengendalikan mouse dan sebagainya. Secara umum fungsi tangan manusia dikelompokkan ke dalam dua bagian (Biagiotti dkk, 2006):
- memegang objek
- memanipulasi objek
Memegang objek artinya menempatkan dan menjaga objek pada tangan selama waktu tertentu. Posisi objek dan komposisi jari-jari tangan pada saat memegang objek tidak mengalami perubahan selama waktu tertentu ini. Hal inilah yang membedakannya dengan memanipulasi objek, dimana terjadi perubahan, baik perubahan posisi atau kondisi objek maupun komposisi jari-jari tangan selama tangan memanipulasi objek.
Beberapa cara memegang obyek
Berikut ini adalah beberapa contoh benda sesuai dengan cara pemegangannya:
Karakterisasi obyek
Selanjutnya, agar agen intelegensia dapat mengenali obyek, perlu dikarakterisasi fitur untuk setiap obyek. Beberapa fitur yang membedakan obyek yang satu dengan yang lainnya dapat dilihat pada Tabel 3.
Mekanisme Kerja Sistem
Persepsi adalah proses memperoleh informasi dari lingkungan mengenai objek. Representasi pengetahuan adalah merepresentasikan pemahamannya mengenai objek dan lingkungannya. Berpikir artinya menyimpulkan implikasi akan apa yang ia ketahui dan pilihan-pilihan apa yang ia miliki. Tindakan artinya pilihan atas apa yang ia inginkan dan akan dilakukan.
Contoh. Misalkan tangan robot berhadapan dengan sebuah objek. Maka sensornya akan meneliti objek tersebut, sehingga dihasilkan persepsi akan objek tersebut dalam bentuk karakteristik (misal benda berbentuk silinder yang diameternya 1”, panjangnya 5”, posisinya vertikal). Selanjutnya tangan robot akan melihat pada representasi pengetahuan yang ia miliki tentang berbagai obyek yang ia ketahui dan bagaimana memegan setiap obyek tersebut. Lalu dengan berpikir ia menyimpulkan cara pemegangan apa yang harus ia lakukan berdasarkan pilihan-pilihan yang ia miliki,dan setelah keputusan itu diambil, selanjutnya ia mengirim perintah kepada aktuator untuk mulai bertindak dan bergerak.
Mekanisme kerja tangan robot atau tangan buatan dibuat dengan mengidentifikasi terlebih dahulu elemen-elemen utama dari setiap jenis pemegangan. Identifikasi elemen-elemen utama dari setiap jenis pemegangan melibatkan adanya studi gerakan.
Studi gerakan pada penelitian ini berkaitan dengan studi mengenai urutan gerakan jari pada setiap jenis pemegangan. Hasil dari studi gerakan adalah urutan elemen-elemen gerakan jari pada pemegangan tertentu.
Pada umumnya gerakan jari tangan pada saat melakukan aktivitas terbagi dua yaitu:
- Gerakan jari membuka
- Gerakan jari menutup
Gerakan jari membuka adalah gerakan jari menjauhi pusat sumbu tangan, sedangkan gerakan jari menutup adalah gerakan jari mendekati pusat sumbu tangan. Pada sistem yang dirancang, salah satu gerakan jari harus menjadi default, sedangkan yang menjadi default adalah gerakan jari membuka. Yang dimaksud dengan default adalah pada saat tangan buatan atau tangan robot akan digunakan untuk memegang suatu benda, maka jari-jari tangan buatan ini akan bergerak membuka terlebih dahulu sebelum selanjutnya gerakan menutup yang tergatung pada jenis pemegangan dan ukuran objek yang dipegang atau dimanipulasi.
Pemegangan lateral
Urutan gerakan jari dalam pemegangan lateral diawali dengan bergerak menutupnya jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking secara bersamaan, kemudian dilanjutkan dengan gerakan menutup objek oleh ibu jari.
Pemegangan palmar
Urutan gerakan jari pada pemegangan palmar dimulai oleh gerakan ibu jari dan jari tengah yang diikuti oleh jari manis dan kelingking dalam menjepit objek secara bersama-sama. Gerakan keempat jari ini kemudian dilanjutkan dengan gerakan menutup oleh jari telunjuk.
Pemegangan tip/pinch
Pada pemegangan tip atau pinch diawali dengan gerakan membukanya semua jari, kemudian dilanjutkan dengan ibu jari dan jari telunjuk bergerak menutup dan menjepit objek secara bersamaan pada bagian ujung kedua jari tersebut.
Pemegangan silindris
Pada pemegangan silindris, kelima jari bergerak bersamaan, namun ibu jari bergerak melawan arah dari keempat jari lainnya. Namun demikian, karena ibu jari memiliki sumbu gerak yang berbeda, supaya tangan buatan dapat menjepit objek yang silindris, ibu jari harus bergerak terlebih dahulu kemudian diikuti oleh jari lainnya yang bergerak secara bersamaan.
2. Merepresentasikan Pengetahuan
Selanjutnya dari diagram aliran tersebut dibuatlah representasi pengetahuan sebagai berikut:
B = bentuk benda
D = diameter
P = panjang
W = berat
Pr = presisi
Po = posisi
Ob = objek
Pe = pemegangan
Jika B = silinder dan D > 0.5” dan P >1” dan Po = vertikal maka Ob = gelas
Jika B = silinder dan D <= 0.5” dan W < 100gr maka Ob = kancing
Jika B = silinder dan D > 0.5” dan Po = horizontal maka Ob = handel
Jika B = silinder dan Pr = presisi maka Ob= bolpoin
Jika B = bola dan D= 2” maka Ob = bola tenis
Jika Ob = gelas maka Pe = cylindrical
Jika Ob = kancing maka Pe = tip
Jika Ob = handel maka Pe = hook
Jika Ob = bolpoin maka Pe = palmar
Jika Ob = bola tenis maka Pe = spherical
Jika Pe = cylindrical maka lakukan:
- semua jari melakukan gerakan membuka
- ibu jari bergerak menutup sampai menyentuh permukaan benda
- keempat jari yang lain bergerak menutup sampai menyentuh permukaan benda atau telunjuk menyentuh permukaan ibu jari.
Jika Pe = tip maka lakukan
- semua jari melakukan gerakan membuka
- dstnya.
Bentukan
1.SCRIPT
Nama Script : Sistem Intelegensia Tangan Buatan
Jalan (track) : Bentuk Benda
Peran (roles) : Sensor
Pendukung (prop) : Gelas, Kancing, Handle, Balpoint, Bola Tenis dll.
Kondisi Masukan : Benda Simpan di Tempat
Adegan (Scene) 1 : Objek
- Sensor Menentukan berapa diametenya
- Sensor Menentukan berapa panjangnya
- Sensor Menentukan berapa beratnya
Adegan (Scene) 2 : Pemegangan
- Sensor mendeteksi Objek
Hasil : Sistem Mengetahui Objek dan cara Pemegangannya
Jurnal Optimasi Sistem Industri
Desto Jumeno1)
1) Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi, Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar